Halaman

Rabu, 15 Desember 2010

Teknik SURVIVAL di hutan Bag.1

Sekarang saya mau ngeebahas sedikit tentang cara SURVIVAL di hutan,untuk para penggiat
kegiatan di alam bebas,saya rasa sangat memerlukan keahlian SURVIVAL,cuman maaf sebelum nya,
kalo tulisan nya ga lengkap,hehe mohon maklum

TEKNIK SURVIVAL HUTAN

 Teknik survival mempunyai beberapa pokok bahasan :

PERSIAPAN PERJALANAN DAN KESEHATAN PERJALANAN.
BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS.

PIONEERING, meliputi :
navigasi, mountaineering, tali temali/jerat, pengetahuan medan, bivak, mencari air,
membuat api, komunikasi lapangan, membaca jejak, manaksir jarak dan ketinggian.

Namun penerapannya dipengaruhi oleh faktor-faktor :
Subyektif (jasmani rohani).
Proses pelaksanaannya.
Obyektif (kondisi lingkungan/medan).
Faktor pendukung (sarana danprasarana kegiatan).


Definisi umum :
Survival itu apa yach? Ada yang tau ga’?
yup betul survival adalah suatu usaha dalam keadaan darurat alias kepepet
untuk mempertahankan diri dari ancaman lingkungan agar terus dapat mempertahankan hidup
dan melanjutkan kegiatan/tugas yang sedang dilaksanakannya.
Intinya berusaha untuk hidup dengan kondisi apa adanya.

 Definisi khusus :
Bagi para petugas SAR, survival adalah usaha dalam keadaan terbatas
untuk mengolah kebutuhan pendukung SAR secara maksimal
dengan memanfaatkan factor alam yang ada disekitarnya
sehingga kegiatan operasi SAR masih terlaksana.

 Keadaan darurat/terbatas ini meliputi :
Kesehatan jasmani dan rohani
contoh  : tegangan emosi, ketakutan, kesepian, tertekan, putus asa,
          putus cinta (yee….) dan terasing, kecelakaan, luka.

Tersesat.Kondisi medan yang berat.Terbatasnya perlengkapan.Bahan makanan terbatas.


Jadi memang teknik survival hutan perlu disegarkan kembali
agar permasalahan yang kurang dalam hal kemampuan, pengetahuan dan perlengkapan
bisa diatasi dengan perencanaan, persiapan dan latihan
sehingga dalam praktek yang sesungguhnya tidak menjadi persoalan baru
yang lain selain operasi SAR itu sendiri.

Pembahasan ruang lingkup dibatasi, meliputi pemahaman :
Mampu mempraktekkan pengetahuan yang sesuai untuk kegiatan/tugas yang dikerjakan.
Pengembangan teknis dan system pengelolaan survival.
Peralatan survival yang tepat.


Pada prakteknya semua keadaan darurat yang terjadi dalam mengatasinya melalui tahap/tindakan :
Menilai kesehatan secara keseluruhan dari tim.
Melakukan komunakasi bila mungkin, agar keadaan darurat tidak berlarut-larut dan yang sakit dapat segera ditolong.
Membuat perlindungan sementara dan perlengkapannya.
Istirahat untuk mengembalikan kondisi.
Evaluasi :        
- menilai permasalahan yang sudah, sedang dan akan terjadi
- mencari sebab timbulnya keadaan darurat
- penentuan lokasi untuk pengelolaan keadaan darurat
- menyusun daftar makanan, air dan alat yang masih tersisa
- membagi tugas



AIR

Kebutuhan Air
Untuk kondisi manusia dapat hidup tanpa air dalam keadaan tubuh sehat
maksimal selama empat hari. Akan mati 8-12 hari. Apa benar?kalau ga’ percaya buktikan sendiri.OK!.
Bila ada air tetapi tak ada makanan, orang akan bertahan selama 3 minggu.
Sedang kebutuhan dasar air pada manusia minimal 2,5 liter perhari.
Naik turunnya kebutuhan air tergantung pada aktivitas kegiatan dan makanan yang dimakan,
juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca atau alam.

 Syarat Mutu Air

Air yang dikonsumsi manusia ideal harus memenuhi syarat sebagai berikut :

Syarat Fisik
Tak berbau, tak berasa, tak berwarna dan sejuk (dibawah suhu sekitar),
jernih (kekeruhan 1mg/liter SiO2.

Syarat Bakteriologi
-Angka kuman 1 cc kurang dari 100 cc air.
-Bakteri coli tak ada dalam 100 cc air.

Syarat Chemis
-Zat yang ada kurang dari 100 mg/liter
-Zat organic kurang dari 10 mg/liter
-Mengandung fluor dan yodium
-Tak boleh mengandung gas H2S, NH4, NO3 kurang dari 20 mg/liter, NO2

Dalam praktek, persyaratan diatas yang paling mudah dipenuhi adalah syarat fisik,
kemudian air dimasak (melalui proses penjernihan dan sterilisasi dengan obat),
air langsung dapat diminum.

 Macam Air
Mutu tingkat air dimulai dari kandungan zat-zat didalamnya

Air terkontaminasi (CONTAMINATED WATER)
yaitu air yang mengandung racun, unsur kimia biologi,
radiology (kibira) atau jasad renik yang dapat menimbulkan sakit.

Air kotor terpolusi (POLLUTED WATER)
yaitu air yang mengandung bahan sampah, Lumpur atau limbah.
Tak bisa dipakai karena tidak memenuhi syarat fisik.

Air yang dapat dipakai (PORTABLE WATER)
yaitu air yang bebas kibira, racun dan organisme.
Walau rasa kurang enak, sesudah dimasak bisa diminum

Air nyaman (PALATABLE WATER)
yaitu air yang enak dan segar diminum.

 Penjernihan Air
Supaya air menjadi “palatable water” tahap-tahapnya :

Sedimentasi
yaitu air didiamkan sampai kotoran mengendap sendiri atau dicampur AlOH.

Koagulasi
yaitu pengendapan melalui zat kimia.
Untuk bahan alkali sama dengan FCl2, NH4. non alkali sama dengan Na2SO4.

Filtrasi
yaitu untuk menjernihkan air dengan pasir atau saringan diatomis.

Sterilisasi
yaitu untuk membunuh organisme penyebab penyakit, caranya :

-Delapan tetes yodium tinetur 2,5%/liter  air selama 10 menit
-KMnO4 (kalium permanganate)
-Tablet halozone (untuk penjernih air)
-Dicampur serbuk biji kelor 200mg/liter lalu diendapkan selama ½ jam.

Untuk penghilang bau, warna, racun, adalh dengan karbon aktif seperti :
norit, aqua nuchar, hidro darco


Sumber Air

Air yang tidak perlu dimurnikan/palatable water
-Air bron/mata air
-Air sumur, waduk, sungai, telaga, air hujan, mata air
-Air dari tanaman
* kelapa, kaktus dipotong diperas
* liana/rotan dengan memotong dekat tanah ditampung
* palmae diambil niranya
* ruas bambu, bonggol pisang, lumut
-Air tampungan dari embun

Air yang dimurnikan
-Air berlumpur
-Air yang tidak memenuhi syarat fisik.

 Pencarian Air
Pada tanah berbatu
-Cari mata air pada daerah karst
-Dari saluran air pada dinding lembah yang memotong lapisan berpori.
-Pada daerah granit cari pinggir bukit  berumput paling hijau.

Pada tanah gembur
-Cari pada daerah lembah atau lereng.
-Kadang terdapat genangan kecil, air harus disterilkan.

Di pegunungan
-Digali bekas aliran sungai pada kelokan sebelah luar.
-Pada hutan lumut, ambil lumut lalu peras.

Dari tumbuh-tumbuhan dan atau menampung embun


 Tempat Tinggal/Perlindungan Sementara BIVAK

Tempat perlindungan sementara yang memenuhi syarat bisa melindungi diri dari hujan,
panas, serangga, binatang atauuntuk kebutuhan lain misalnya :
posko komunikasi, perbekalan.
Maka pembuatannya berdasarkan kebutuhan,
namun harus memenuhi syarat pokok dari segi :
Kesehatan dan Teknis

A. Maksud dari segi kesehatan :
1. Ada sumber air untuk minum atau masak pada jarak dekat.
2. Mudah mengalirkan air kotor.
3. Tanah mudah menyerap air/lekas kering.
4. Tanah tidak berbau atau beruap. Contoh : kuburan.

B. Maksud dari segi teknis :
1. Dekat sumber bahan.
2. Dekat kayu baker.

Tujuan syarat pokok adalah agar pendirian bivak cepat dan tepat untuk keperluan tugas.
Sedang lokasi yang memenuhi syarat adalah :
Daerah ketinggian, bukan disungai kering.
Jangan dibawah pohon dengan ranting lapuk.
Jangan dibawah atau diatas tebing.
Jangan menghadap arah angin.
Tidak dilewati binatang.

Jenis/macam tempat perlindungan :
Alam.
Sementara.
Semi permanent.

Sedang pembuatan bivak dipengaruhi oleh bahan yang tersedia Yang ada di alam, misal :
kayu/ranting untuk tiang
sulur rotan/ijuk aren untuk tali
macam-macam daun : nipah, pala, aren, pisang hutan, kelapa, lang-alang,
talas dan lainnya untuk atap atau dinding

Bahan yang sudah dipersiapkan, misal :
ponco/jas hujan
plastik besar
bentuknya pun mengacu pada maksud tempat berlindung dibuat yaitu :
segitiga, setengah lingkaran, segi empat.

Tempat Perlindungan
Alam : contoh yang lazim ialah ceruk-ceruk atau goa, pohon.
Sementara :
a. dengan ponco :
bisa bentuk miring atau tenda.atap lebih rendah membuat suhu didalamnya lebih hangat

b. dengan bahan-bahan ysng tersedia di alam.
Semi Permanen
Menggunakan kerangka, mempunyai dinding dan pintu untuk keluar masuk.
Contoh : gubug, tenda/dome.
Untuk daerah yang banyak binatang buas, jarak lantai dari tanah minimal 3 meter.

MEMBUAT API

Perlunya api pada kondisi darurat karena peranannya sebagai penghangat, isyarat, memasak, merebus air, dll.

Unsur pembentuk perapian :
Penyala :
kayu kecil, serbuk kayu lapuk, ranting pinus, kulit palmae, lumut kering

Pembakar :
kayu mati, dahan kering, rumput, kotoran binatang kering, lemak hewan, arang, gambut.

Api :
Korek api yang baik.
Bila tanpa korek
lensa kamera, lensa teropong (binocular)
dengan memfokuskan cahaya matahari pada obyek yang dibakar.
Batu api bila ada.
Gesekan-gesekan bambu kering sampai panas sekali dan timbul bara,
dalam keadaan darurat cara ini adalh yang paling mudah dikerjakan dan hasilnya paling optimal.
Dll.

PENGETAHUAN PISAU DAN KAMPAK

Pisau Rimba
Penggunaan
Penggunaan pisau rimba harus dengan cara benar dan tepat dalam melintasi hutan.
Pemakaian yang tepat adalah pengambilan kecepatan dan sudut parang tertentu u
ntuk memperoleh hasil yang baik dan tidak terlalu berat.
Kecepatan maksimum diperoleh dengan memegang pisau rimba kuat-kuat dengan ibu jari
dan 2 jari lain terlepas, lalu diayun seperti cemeti dengan pergelangan tangan dan ibu jari
dan sesaat sebelum kena sasaran dua jari lain yang longgar dieratkan.
Sudut yang baik untuk menebas adalah 45 derajat.
Sudut kecil akan menyerempet sehingga membahayakan orang disekitar dan si penebang.
Dengan sudut besar pisau akan mental.
Miringkan tebasan menjauhi badan dan tidak tegak lurus.

Perawatan
Bila perlu dipertajam, asahlah bagian yang tajam sampai tipis debgan batu licin
atau gerenda dan jangan sampai pisau panas agar mata pisau tajamnya tidak berkurang.
Biasakan diberi oli tebal bila tidak dipakai.
Pegangan harus rata agar tidak melepuhkan tangan.

Kampak
Penggunaan
Sudut pegangan kampak bila untuk memotong kayu adalah 45 derajat, bukan mendatar.
Untuk memotong dahan adalah dari batang kearah pucuk pohon dan bukan sebaliknya.
Pengayunan yang tepat akan memberi kekuatan dan memotong dengan beberapa kali pukul lebih dari sekali pukul.
Perawatan
Sama dengan perawatan pisau.

JERAT DAN PERANGKAP

Jerat
Adalah tali Bantu untuk menghubungkan/menarik benda.
Ada bebarapa macam yang bisa digunakan untuk perangkap dan jerat binatang.

Jerat yang mematikan
Jerat mengikat
Mekanisme kerja adalah menjerat leher/jalan nafas.
Obyeknya : binatang buas seperti babi hutan, kera, dll.

Jerat tusuk
Mekanisme kerja seperti anak panah dengan arah tusukan muka, lambung, atau dari atas.
Bisa berwujud jebakan lubang atau tusukan benda runcing.
Obyek : binatang.

Jerat pukul
Mekanisme kerja adalh memukul/menindas obyek dengan benda berat.
Obyek : binatang buas besar.

Jerat/perangkap hidup
Jerat mengikat
Mekanisme seperti jerat 1.a tapi tidak mematikan
Obyek : rusa, menjangan, ayam hutan, dll.

Perangkap kurungan
Mekanisme adalah bila binatang masuk kurungan akan tertutup.

Perangkap getah.
Perangkap jaring untuk burung atau kelelawar.

Pancing untuk binatang/ikan.

Perangkap khusus
misal : kelapa berlubang untuk monyet.


SEMOGA BERMANFAAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar